Cao Rui
Putra Cao Pi dan Zhen Ji, dia menjadi kaisar kedua Wei. Dengan memanfaatkan Cao Zhen dan Sima Yi, dia berhasil mengalahkan serangan utara Shu. Saat Shu dan Wu bergabung melawan Wei, dia mengalahkan Sun Quan. Tapi, ketika dia mengetahui kematian Zhuge Liang, dia merasa puas dan akhirnya menyianyakan sumber daya kerajaannya pada saat serangan ke istananya sebelum dirinya meninggal karena sakit.
Putra Cao Pi dan Zhen Ji, dia menjadi kaisar kedua Wei. Dengan memanfaatkan Cao Zhen dan Sima Yi, dia berhasil mengalahkan serangan utara Shu. Saat Shu dan Wu bergabung melawan Wei, dia mengalahkan Sun Quan. Tapi, ketika dia mengetahui kematian Zhuge Liang, dia merasa puas dan akhirnya menyianyakan sumber daya kerajaannya pada saat serangan ke istananya sebelum dirinya meninggal karena sakit.
Cao Ren, Paman Cao Pi
Cao Ren (168 – 223) adalah jendral militer yang bekerja dibawah panglima perang Cao Cao selama Zaman Tiga Negara di Tiongkok. Cao Ren memainkan peranan penting pada perang-perang sipil di Tiongkok yang menyebabkan keruntuhan Dinasti Han Timur dan pembentukan kerajaan Wei.
Dong Wu (Kerajaan Wu)
Cao Ren (168 – 223) adalah jendral militer yang bekerja dibawah panglima perang Cao Cao selama Zaman Tiga Negara di Tiongkok. Cao Ren memainkan peranan penting pada perang-perang sipil di Tiongkok yang menyebabkan keruntuhan Dinasti Han Timur dan pembentukan kerajaan Wei.
Dong Wu (Kerajaan Wu)
Sun Jian (Raja perang, penguasa Changsha)
Sun Jian (155-191) adalah seorang jendral dan panglima kecil yang terkenal, semasa Dinasti Han Timur akhir. Ia bernama lengkap Sun Wentai, lahir di Fuchun, Kabupaten Wu.
Karir politiknya diawali dengan membasmi bandit-bandit yang saat itu merajalela di wilayah Huiji dan Qiantang. Berjasa dalam pemadaman Pemberontakan Serban Kuning di daerah tersebut, ia kemudian diberikan jabatan yang memperluas kesempatannya untuk memperkuat diri sendiri di daerah Changsha.
Sewaktu para jenderal perang membentuk aliansi bersama menggulingkan sang perdana menteri zalim, Dong Zhuo, Sun Jian juga turut serta menyumbangkan prajurit dan menyumbangkan ide strategi, saat itu (190 M) Sun Jian beraliansi dengan Yuan Shu. Tentaranya berhasil membunuh Jenderal Hua Xiong, seorang jendral andalan Dong Zhuo (dalam novel Kisah Tiga Negara, dikatakan bahwa Hua Xiong dibunuh oleh Guan Yu, bukan oleh bawahan Sun Jian).
Setelah aliansi bersama dibubarkan, China jatuh ke dalam peperangan masal antara para panglima perang. Tahun 191 M, Sun Jian gugur dalam pertempuran sewaktu menyerang Liu Biao. Sun Jian terkena panah beracun sewaktu mengejar Jenderal Huang Zu. Ia kemudian digantikan oleh anaknya, Sun Ce yang juga seorang pemimpin yang cakap dan garang, namun seperti ayahnya juga mati di usia muda.
Riwayat Sun Jian
Sun Jian yang bernama lengkap Sun Gongtai adalah Raja dari Kerajaan Wu Timur. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecilnya; ia dikenal sebagai "Harimau dari Jiangdong". Sun Jian mengukir namanya pada usia yang muda dengan mengalahkan para bajak laut.
Peran dalam perang melawan Dong Zhuo
Ditunjuk sebagai kepala pasukan depan dari tentara aliansi yang melawan Dong Zhuo. Sun Jian sudah hampir berhasil menguasai Terusan Fanshui namun disebabkan hantaran bahan makanan yang tidak sampai oleh Yuan Shu, Sun Jian tidak dapat menduduki Terusan Sishui.
Tentara yang kelaparan dengan moral yang rendah, membuat kekuatan tentara Sun Jian dapat dikalahkan oleh Hua Xiong. Kembali ke markas tentara gabungan, Sun Jian berdebat dengan Yuan Shu mengenai pengiriman bahan makanan yang tidak sampai. Yuan Shu membantah semua tuduhan yang dilontarkan Sun Jian, dan mengkambing hitamkan salah seorang anak buahnya untuk menghindari kemarahan Sun Jian dan Yuan Shao.
Pada saat kejatuhan Terusan Hulao dan kebakaran di Luoyang, Sun Jian memimpin tentaranya ke Luoyang untuk membantu memadamkan api. Pada saat memadamkan api, salah seorang tentara Sun Jian menemukan sebuah stempel kerajaan. Penemuan stempel kekaisaran ini membuat Jenderal Huang Gai menyarankan Sun Jian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Yuan Shao dan kembali ke Jiangdong untuk membuat rencana berikutnya.
Sun Jian menginginkan penemuan stempel kerajaan ini menjadi sesuatu yang bersifat rahasia. Namun salah seorang prajuritnya melaporkan penemuan tersebut ke Yuan Shao untuk mendapatkan hadiah. Ketika Sun Jian datang untuk mengucapkan selamat tinggal, Yuan Shao memaksa Sun Jian menyerahkan stempel tersebut untuk disimpan dengan aman. Sun Jian berkata dia tidak memiliki stempel tersebut dan berhasil mengelabui Yuan Shao. Namun Yuan Shao mengirimkan utusan kepada Liu Biao untuk menyerang Sun Jian dalam perjalanan pulang untuk mendapatkan stempel tersebut.
Pertarungan antara Sun Jian dengan Liu Biao demi stempel kerajaan terjadi di Jingzhou. Dan Sun Jian berhasil melarikan diri untuk pulang ke Jiangdong.
Tahun 191 M, Sun Jian gugur dalam pertempuran sewaktu menyerang Liu Biao. Sun Jian terkena panah beracun sewaktu mengejar Jenderal Huang Zu. Ia kemudian digantikan oleh anaknya, Sun Ce.
Sun Ce (Anak Sun Jian, peletak dasar negara Wu)
Sun Ce (Bo Fu,175-200) adalah seorang jenderal militer pada masa Dinasti Han dan Zaman Tiga Negara di Tiongkok. Ia merupakan anak sulung dari Sun Jian. Setelah kematian ayahnya saat ia berusaha 17 tahun, ia menggantikan ayahnya untuk memerintah. Ia memiliki sahabat bernama Zhou Yu yang ahli dalam strategi. Bersama dengan Zhang Zhao dan Zhou Yu, ia berhasil membangun dasar bagi Negara Sun Wu, yang kaisar pertamanya adalah saudara Sun Ce yang lebih muda, Sun Quan.
Awal Kehidupan
Lahir tahun 175, Sun Ce merupakan anak tertua dari 5 anak laki-laki Sun Jian. Sewaktu Sun Jian berkuasa di chang sa, Sun Ce bertemu dengan Zhou Yu, mereka belajar bersama dan bersahabat karib, hingga akhirnya bersumpah saudara.
Tahun 192, Sun Jian diminta oleh Yuan Shu untuk menyerang Liu Biao di daerah Jing. Sun Ce mengikuti perang ini, ini merupakan perang pertama Sun Ce yang saat itu berusia 17 tahun. Sungguh sangat disayangkan Sun Jian wafat di perang ini karena taktik Huang Zu. Sun Ce membawa jasad ayahnya ke Qu'E untuk dimakamkan. Setelah ini Sun Ce menjadi kepala keluarga Sun, dan dia memilih untuk mengabdi kepada Yuan Shu.
Little Conquerror
Yuan Shu memperlakukan dan menyayangi Sun Ce dengan sangat baik, ia berharap Sun Ce adalah ankanya. Tapi biarpun dia sayang, dia juga takut terhadap Sun Ce, sehingga Sun Ce tidak pernah memegang posisi penting. Ini berlangsung sampai tahun 194, Lu Fan salah satu mantan anak buah Sun Jian mengusulkan kepada Sun Ce untuk menukar cap kerajaan warisan ayahnya (Sun Jian menemukannyadi Luo Yang setelah peperangan di Gerbang Hu Lao) dengan prajurit. Sun Ce setuju dengan rencana ini, akhirnya Yuan Shu memberikan 3000 prajurit, dan Sun Ce pun berangkat ke daerah Wu bersama mantan anak buah Sun Jian, Cheng Pu, Huang Gai dan Han Dang.
Setelah menyebrangi sungai YangTze, Sun Ce bertemu dengan saudara angkatnya Zhou Yu, akhirnya Zhou Yu pun bergabung dengan Sun Ce sebagai ahli strategi. Zhou Yu mengusulkan untuk merekrut 2 orang pintar yaitu Zhang Zhao dan Zhang Hong, maka Sun Ce pun pergi ke kediaman mereka, hasilnya kedua orang itu setuju untuk bergabung. Bergabung juga dengan pasukan Sun Ce 2 orang bajak laut, Zhou Tai dan Jiang Qin. Setelah pasukannya bertambah banyak Sun Ce pun langsung menyerang Liu Yong, Yan Baihu, dan Wang Lang. Dan berhasil menduduki kota Mo Ling (kemudian hari diganti menjadi Jian Ye oleh Sun Ce), Wu dan Hui Ji. Dalam perang ini Sun Ce sempat berduel dengan seorang jendral pasukan Liu Yong, Taishi Ci, pertarungan berakhir seri. Setelah Liu Yong menyerah Taishi Ci bergabung dengan Sun Ce. Karena keberhasilan dalam waktu yang sangat singkat ini, Sun Ce mendapat julukan "Little Conquerror".
Tahun 195, Yuan Shu yang menerima cap kekaisaran dari Sun Ce mengangkat dirinya menjadi kaisar dan kerajannya disebut Dinasti Cheng. Mendengar berita ini Sun Ce langsung memutuskan hubungan dengan Yuan Shu dan bergabung dangan Cao Cao, Lu Bu dan Liu Bei dalam aliansi menumpas Yuan Shu. Tahun 199 Yuan Shu wafat karena sakit, Yuan Yin saudara Yuan Shu menyerahkan kota Souchun ke Cao Cao dan pergi Huancheng untuk berlindung di wilayah kekuasaan Liu Xun tersebut. Karena kekurangan suplai Liu Xun memerintahkan untuk menyerang Haiun. Sun Ce sedang dalam perjalanan untu menyerang Huang Zu di Xia Kou ketika mendengar berita ini, dia langsung merubah arah dan menyerang Huangcheng. Sun Ce berhasil menangkap 30000 orang mantan pasukan Yuan Shu. Liu Xun langsung balik ke Huancheng untuk menyerang Sun Ce dengan bantuan Huang Zu, tapi semua berhasil dikalahkan oleh Sun Ce.
Dengan kemenangan ini Sun Ce hampir menguasai seluruh wilayah selatan cina, dan menjadi orang ketiga terkuat di cina setelah Yuan Shao dan Cao Cao pada usia yang sangat muda, belum mencapai 25 tahun.
No comments:
Post a Comment