Dengan lebih dari 3,5 juta penggemar di seluruh dunia,
menjadikan sepak bola sebagai olahraga terfavorit sedunia. Sepak bola pertama
kali tidak dilakukan seperti apa yang kita ketahui sekarang, Seluruh desa
berkumpul untuk bertanding, bisa menggunakan tengkorak atau kantung kemih hewan
sebagai bolanya, dan masih banyak lagi cara aneh yang dilakukan. Karena bentuk
bolanya adalah benda-benda yang tidak beraturan maka arah tendangan mereka pun
jadi tidak terduga.
Beberapa abad berikutnya, bola mulai diperbaiki dan bola yang kita kenal sekarang perlahan muncul pada tahun 1900-an. Karena warnanya agak kecoklatan, bola kaki sering sekali disamakan dengan bola voli. Lucunya, masalah baru muncul, yaitu pemain harus berhenti terlebih dahulu jika bola kempes atau bocor. Mereka harus memompa kembali bola tersebut agar permainan bisa dilanjutkan.
Masalah lainnya adalah bola yang terbuat dari kulit lebih menyerap air ketika hujan turun dan menjadi sangat berat. Ini menjadi ancaman serius jika pemain menyundul bola karena ada risiko cidera parah. Oleh karena itu, pada Perang Dunia II, jalan keluar sementara untuk masalah ini adalah dengan mencat sintetis bagian luar bola agar tidak terlalu banyak menyerap air.
Kemudian pada tahun 1960 diperkenalkan bola sintetik, tapi sampai tahun 1980-an bola kulit masih belum tergantikan dan masih banyak yang menggunakanya. Sampai akhirnya orang-orang beralih meggunakan bola sintetik sampai sekarang. Sifatnya yang tidak menyerap air, membuat bola sintetik melayang lebih konsisten dan stabil.
Lalu dari mana datangnya bola yang kita kenal? Sampai tahun 1900-an, bola sepak berwarna cokelat putih. Pada tahun 1950-an bola berwarna oranye mulai digunakan karena ini akan memudahkan pemain atau penonton dalam melihat bola di lapangan bersalju. Akhirnya, pada piala dunia 1970, yang di laksanakan di Meksiko, bola berwana hitam putih yang dijuluki “Telstar” ini mulai digunakan dalam sepak bola. Nama tersebut diambil dari kombinasi “televise” dan “star”.
Untuk mengantisipasi orang akan kesulitan melihat bola saat menonton di televisi, maka bola didisain bercat segi lima sampai sekarang. Karena pada saat itu televisi masih hitam dan putih, jadi sangatlah sulit melihat bola yang juga berwana hitam putih.
Beberapa abad berikutnya, bola mulai diperbaiki dan bola yang kita kenal sekarang perlahan muncul pada tahun 1900-an. Karena warnanya agak kecoklatan, bola kaki sering sekali disamakan dengan bola voli. Lucunya, masalah baru muncul, yaitu pemain harus berhenti terlebih dahulu jika bola kempes atau bocor. Mereka harus memompa kembali bola tersebut agar permainan bisa dilanjutkan.
Masalah lainnya adalah bola yang terbuat dari kulit lebih menyerap air ketika hujan turun dan menjadi sangat berat. Ini menjadi ancaman serius jika pemain menyundul bola karena ada risiko cidera parah. Oleh karena itu, pada Perang Dunia II, jalan keluar sementara untuk masalah ini adalah dengan mencat sintetis bagian luar bola agar tidak terlalu banyak menyerap air.
Kemudian pada tahun 1960 diperkenalkan bola sintetik, tapi sampai tahun 1980-an bola kulit masih belum tergantikan dan masih banyak yang menggunakanya. Sampai akhirnya orang-orang beralih meggunakan bola sintetik sampai sekarang. Sifatnya yang tidak menyerap air, membuat bola sintetik melayang lebih konsisten dan stabil.
Lalu dari mana datangnya bola yang kita kenal? Sampai tahun 1900-an, bola sepak berwarna cokelat putih. Pada tahun 1950-an bola berwarna oranye mulai digunakan karena ini akan memudahkan pemain atau penonton dalam melihat bola di lapangan bersalju. Akhirnya, pada piala dunia 1970, yang di laksanakan di Meksiko, bola berwana hitam putih yang dijuluki “Telstar” ini mulai digunakan dalam sepak bola. Nama tersebut diambil dari kombinasi “televise” dan “star”.
Untuk mengantisipasi orang akan kesulitan melihat bola saat menonton di televisi, maka bola didisain bercat segi lima sampai sekarang. Karena pada saat itu televisi masih hitam dan putih, jadi sangatlah sulit melihat bola yang juga berwana hitam putih.
Sumber :
http://www.superkidsindonesia.com/ina/super-smart/3920022012133322/9418062013000846/
No comments:
Post a Comment